Selasa, Agustus 05, 2008

KOTA MADINAH

PENDUDUK PERTAMA DI MADINAH

Diriwayatkan bahwa orang pertama yang menghuni madinah (yatsrib) setelah banjir dan badai topan Nabi Nuh, adalah qainah Bin mahlabeil bin ubai keturunan Nabi Nuh AS Diriwayatkan pula bahwa orang pertama yang membangun Pemukiman permanen, menebar benih dan mananam tanaman di madinah adalah Al-Amalik Banu Amlak Bin Arpakhsyuz Bin sam. Diantara mereka yang menetap di yastrip adalah Banu haf dan Banu mathruil.

MADINAH PADA MASA ISLAM

Rasullullah SAW Dan para Sahabat nyas kaum muhajirin berhijrah ke madinah munawarah pada tahun 622 m. Setelah dilakukan kesepakatan dan perjanjian dengan orang-orang Anshor (Al-Aus dan Al-Khajraj) untuk melindunginya dan membela agamanya madinah menjadi benteng dan pusat pertahanan islam yang tangguh serta obor yang memancarkan sinarnya ke berbagai upuk dan dari sana islam tersebar luas ke segenap penjuru dunia,

KEADAAN PEREKONOMIAN MADINAH PADA MASA RASULULLAH SAW

Pertamakali Rasulullah SAW sampai di yastrip pada tanggal 12 rabiul awal, terdapat suatu bukti untuk mendukung adanya transaksi dagang Muhammad sebelum dan sesudah kenabian, di Makkah maupun di Madinah. Dirawayatkan bahwa Nabi melakukan transaksi, baik untuk penjualan maupun pembelian. Namun, diantara masa kenabian yang hijrah ke kota madina, terdapat lebih banyak transaksi pembelian dari pada transaksi penjualan. Dan setelah hijrah ke madinah, transaksi penjualan sangat sedikit jumlahnya, menurut sebuah laporan terbukti hanya ada tiga sementera transaksi pembelian banyak sekali beberapa transaksi dilakukan oleh Nabi

1. Transaksi-transaksi penjualan

2. Trasaksi-transaksi pembelian jadi, melihat keadaan di atas bahwa sesungguhnya madinah pada zaman Rasul adalah kota yang banyak menghasilkan barang-barang distribusi. Cintoh nyatanya Nabi Muhammad SAW lebih memilih untuk membeli barang di madinah maka, kalu kita lihat dari sisi kejadian bahwa kota Madinah perekonomiannya sudah maju pada zaman Kenabian contohnya Nabi melakukan sejumlah besar transaksi pembelian seekor Biri-biri oleh Bilal di kota madinah.jadi selain madinah menghasilkan barang jadi seperti tekstil, tapi juga menjual hewan ternak seperti Biri-biri yang dibeli oleh Rasul melalui Bilal, maka sudah cukup kuat bukti bahwa madinah sudah maju dari segi perekonomian dan ada pula dalam riwayat menyebutkan bahwa Muhammad juga berdagang di madinah tapi pas di perjalanan seorang lelaki bernama Mungiz Ibnu Hayyan dari suku Ghanam Ibnu Wadiah sering membawa barang dagangan dari hijrah ke yastrib (madinah) dimasa arab jahiliyah ia masih selalu membawa barang-barangnya kesana bahkan setelah Nabi Hijrah ke madinah meletakkan dasar-dasar masyarakat islam Islam lahir di makkah, karena itulah Nabi di utus. Akan tetapi, agama Islam tersiar dari madinah . Masa makkah adalah masa menyeruh kepada Allah yang dapat tantangan dan tindasan dari kaum quraisy. Sebab itu kaum muslimin di makkah adalah oknum-oknum yang Memiliki akhlak islam, dan telah menjadi darah daging bagi mereka akhlak islam itu, tetapi mereka belum lagi dapat mewujudkan suatu masyarakat islam. Hal ini desebabkan, oleh karena mereka masih sedikit dan tiada berdaya. Setelah Nabi berhijrah ke madinah, dan manusia telah berbondong-bondong masuk agama islam, mulailah Nabi membentuk suatu masyarakat baru, dan meletakkan dasar-dasar untuk suatu masyarakat yang besar yang sedang ditunggu-tunggu oleh sejarah. Dibawah akan kita terangkan dengan ringkas dasar-dasar dari masyarakat islam yang baru di bentuk itu.

PERTAMA MENDIRIKAN MASJID

Sebelum agama islam datang telah menjadi kebiasaan bagi suku-suku arab menyediakan tempat untuk pertemuan. Ditempat itu mereka mempertontonkan sihir, mengadakan upacara perkawinan, berjual beli, dll Setelah agama islam datang , Rasulullah bermaksud hendak mempersatukan suku-suku bangsa ini dengan jalan menyediakan suatu tempat pertemuan. Ditempat ini semua penduduk dapat bertemu untuk mengerjakan ibadat dan pekerjaaan-pekerjaan atau upacara-upacara lain. Maka Nabi mendirikan Masjid, dan diberi nama “Baitullah” Di Masjid ini kaum muslimin dapat bertemu mengerjakan ibadah, belajar, mengadili perkara-perkara, jual beli dan upacara-upacara lain. Kemudian ternyata bahwa banyak terjadi hiruk-pikuk yang menggangu orang-orang yang sedang bersembahyang. Maka dibuatnyalah satu temnpat yang khas untuk sembahyang , terletak jauh dari hiruk-pikuk. Tempat itu dinamai “Masjid” masjid ini memegang peranan besar untuk mempersatukan kaum muslimin dan mempertalikan jiwa mereka.

KEDUA : MEMPERSAUDARAKAN ANTARA ANSHAR DAN MUHAJIRIN

Menurut istilah yang dpakai oleh ahli-ahli sejarah, kaum muslimin yang berhijrah dari makkah ke madinah disebut Anshar. Kaum muslimin makkah yang berhijrah ke madinah banyak menderita kemiskinan, karena harta benda dan kekayaan mereka di tinggalkan di makkah, diwaktu mereka berhijrah ke madinah melarikan agama dan keyakinan yang mereka anut. Rasulullah SAW mempersaudarakan antara kedua golongan kaum muslimin ini. Ali Ibnu Abi Thalib dipilih menjadi saudara beliau sendiri. keluarga-keluarga Islam yang terdiri dari muhajirin dan anshar, masing-masing keluarga mempunyai pertalian yang erat dengan keluarga-keluarga yang banyak, karena ikatan persaudaraan yang diadakan Rasulullah. Dengan mengadakan persaudaraan seperti ini Rasulullah telah menciptakan satu kesatuan yang berdasarkan agama, pengganti persaudaraan yang berdasarkan kesukuan seperti yang banyak kejadian sebelum itu.

KETIGA MELETAKKAN DASAR-DASAR POLITIK, EKONOMI DAN SOSIAL UNTUK MASYARAKAT BARU

Karena masyarakat Islam itu telah terwujud , maka menjadi suatu keharusan Islam untuk menentukan dasar-dasar Yang kuat bagi masyarakat yang baru terwujud maka timbulah dari dia buah sumber yang jadi pokok hukum ini Al-Qur’an dan Hadis. Nabi melakukan banyak transaksi jual beli sebelum masa kenabiannya , dan setelah misi suci ini keterlibatannya dalam urusan perdagangan agak menurun, sesudah hijrah ke madinah, aktivitas penjualannya bahkan semakin sedikit, meskipun terjadi agak banyak transaksi pembelian (zad al-ma‘ad) sepanjang hidupnya Nabi banyak melakukan pinjaman, terutama setelah hijrah ke madinah. Tetapi ia seorang peminjam yang pemurah, kapan saja ia meminjam sesuatu dari orang lain, yang selalu membayar kembali lebih banyak sebagai tanda kebaikan hatinya , ketika membayar hutangnya , Nabi selalu mendo’akan orang yang berpiutang semoga Allah SWT memberkati keluarga dan hartamu. jadi perekonomian madinah mulai berkembang pesat pada masa Sahabat karena pada masa Rasulullah Rasul lebih mengurus hubungan anatar kaum muhajirin dan anshor dan kita juga telah mengetahui Rasulullah lebih banyak membeli produksi dari pada menjuial di kota madinah

0 komentar:

Created By SoraTemplates | Distributed By MyBloggerThemes